Degenerasi makula terkait usia adalah penyakit mata yang mengakibatkan kehilangan penglihatan. Degenerasi makula biasanya mempengaruhi orang dewasa yang lebih tua. Pada AMD, kerusakan pada retina mengakibatkan hilangnya penglihatan di bagian tengah bidang penglihatan. II adalah salah satu penyebab utama gangguan penglihatan pada manula.
Tanda-tanda pertama degenerasi makula adalah deposit kuning di makula yang disebut drusen. Kebanyakan individu dengan drusen masih memiliki penglihatan normal. Beberapa orang dengan drusen terus mengembangkan degenerasi makula yang lebih lanjut dan yang lain tidak pernah melakukannya. Studi penelitian terbaru kesehatan retina mata menunjukkan bahwa perkembangan drusen kadang-kadang dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol. Drusen yang besar dan lunak dapat merespon obat penurun kolesterol.
Tanda-tanda generasi makula terkait usia termasuk perubahan di pusat bidang penglihatan, perubahan tajam dalam ketajaman visual, dan kesulitan membedakan warna. Kebanyakan individu dengan kondisi tersebut tidak mengalami kehilangan penglihatan total. Bagi mereka dengan AMD lanjut, hilangnya penglihatan sentral dapat mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari seseorang. Misalnya, seseorang dengan degenerasi makula lanjut mungkin tidak dapat membaca atau menulis.
Penyebab degenerasi makula terkait usia tidak sepenuhnya dipahami. Diyakini bahwa usia dan riwayat keluarga memainkan peran penting. Faktor gaya hidup yang mungkin berperan dalam perkembangan AMD adalah tekanan darah tinggi, obesitas, kolesterol tinggi, asupan lemak tinggi, merokok, dan paparan sinar matahari yang berlebihan.
Meski jarang, AMD bisa berkembang menjadi kebutaan total dan membuat seseorang tidak bisa mengemudi. Penderita AMD tingkat lanjut mungkin kesulitan membaca dan membedakan wajah. Untungnya, perangkat adaptif ada untuk membantu orang berfungsi senormal mungkin dengan kondisi tersebut. Mereka klinik mata bekasi mencakup hal-hal seperti monitor khusus, buku audio, dan program komputer yang dimodifikasi.
Saat ini, tidak ada obat untuk AMD, namun, sejumlah besar penelitian sedang dilakukan dan beberapa di antaranya menjanjikan. Dua zat, lutein dan zeaxanthin, diyakini dapat mengurangi risiko berkembangnya AMD. Sebuah percobaan saat ini sedang berlangsung untuk menilai efektivitas mereka dalam mencegah AMD pada orang berisiko tinggi. Hasilnya tidak akan tersedia setidaknya selama tiga tahun lagi. Bagian lain dari penelitian yang menjanjikan menunjukkan bahwa asam lemak Omega-3 dapat menghentikan kemajuan AMD pada mereka dengan tahap awal penyakit. Suplemen ini sangat efektif dalam mendukung kesehatan mata serta mengobati penyakit.
Degenerasi makula terkait usia bisa menjadi diagnosis yang menghancurkan. Untungnya, perkembangannya dapat diperlambat dalam banyak kasus. Kasus AMD lainnya dapat dikelola secara efektif. Itulah mengapa penting untuk melakukan tes penglihatan tahunan dan bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun, pemeriksaan dua tahunan harus dilakukan, sehingga diagnosis dan pengobatan dini dapat dilakukan.
Leave a Reply